Dream-Believe-Make It Happen

Tetap bersama kami di blog, silahkan di putar jika mau

SELAMAT DATANG DI BLOG CATATAN KULIAHAN Manhalawa ...................... TERIMAKASIH telah berkunjung di blog sederhana ini. Silahkan tinggalkan komentarmu, di kolom komentar dibawah, atau di BOX CHAT khusus pengunjung. Terimakasih. ENJOY ... Edited blog BY: Manhalawa,

If you don't understand please click translate below...

Makalah: Pengertian Lengkap KONSEP PROTOTYPING - Interaksi Manusia & Komputer


KOnsep prototyping
Interaksi Manusia & Komputer
    
    
    

KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis dan kita semua, tidak lupa juga penulis ucapkan syukur atas petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Konsep Prototyping” secara maksimal dan dapat diselesaikan dengan waktu yang sesuai (berdasarkan waktu yang telah ditetapkan).
Pembuatan makalah ini adalah hasil saduran atau evaluasi dari beberapa literatur serta tentunya beberapa media internet didalam-Nya seperti Website atau Ebook. Penulis sangat menyadari tanpa rahmat Allah SWT, serta arahan, bimbingan, doa dan semangat dari teman-teman kelompok, modul ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan baik dan sesuai pada waktunya. Untuk hal tersebut penulis dan team lain-Nya mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu secara langsung ataupun tidak langsung dalam proses pengerjaan makalah, terutama kepada literatur yang telah menjadi acuan dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu masukan yang sangat membangun sangatlah diharpakan oleh penulis demi kemajuan dan pembuatan makalah yang lebih baik lagi dalam hasil-Nya terkait pembuatan makalah kedepan.



Langsa, Juli 2018


Penulis,

BAB I

PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Jika seseorang memikirkan sebuah Software atau perangkat lunak dilihat dari fungsi-Nya adalah bentuk media pendukung dalam kegiatan kerja dan aktifitas lain-Nya, software tidak di ciptakan secara serampangan berdasarkan keiginan diri sendiri atau pengembang-Nya itu sendiri, tetapi software di ciptakan agar supaya memudahkan kegiatan berdasarkan spesifikasi yang user atau pelanggan harapkan. Spesifikasi user akan terpenuhi jika software yang diharapkan sesuai seperti permasalahan-Nya, tetapi sebalik-Nya jika software tersebut tidak sesuai maka user akan merasa kecewa. Disini terlihat bahwa salah satu faktor penting-Nya kesuksesan sebuah proyek software adalah komunikasi antara pelanggan dan pengembang sangatlah penting untuk suksesi-Nya sebuah perangkat lunak yang diharpkan.
Dari paparan diatas sudah seharus-Nya agar menghindari kesalahpahaman dari hasil komunikasi antara pelanggan dan pengembang, lalu kemudian memberikan solusi agar menemukan spesifikasi yang benar dari permintaan pelanggan tersebut, salah satu Konsep yang melibatkan antara pelanggan dan pengembang dengan baik adalah dengan menggunakan Konsep prototyping, dengan Konsep tersebut pelanggan akan terlibat lebih aktif dalam komunikasi yang baik sehinggan kedepan memunculkan perangkat lunak yang ideal.
Dengan kata lain adalah Prototipe dapat memecahkan masalah ini untuk tipe-tipe tertentu dalam sistem. Karena kesalahpahaman antara user dan analis akan mengakibatkan perubahan yang berarti atau sistem tidak akan pernah sempurna dalam pelaksanaan-Nya atau sekaligus perangkat lunak akan ditolak oleh user.

1.2  Tujuan

Dalam pembuatan makalah ini penulis bertujuan untuk mengetahui cakupan ilmu dan teori yang terdapat dalam proses pembuatan dan pengembangan sebuah software dengan menggunakan salah satu Konsep dalam pengembangan-Nya yaitu Konsep prototype, penulis bertujuan khusus untuk mempelajari dan mengetahui tentang Konsep prototype yaitu sejarah prototye, tahapan-tahapan atau phase Konsep protitpe, kelebihan dan kekurangan Konsep prototype dalam pengembangan software.

1.3  Manfaat

Berdasarkan isi dari makalah ini yaitu mengenai Konsep prototyping, penulis selaku mahasiswa sangatlah mengharapkan agar dapat membuahkan hasil maksimal dan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak yang terkait seperti kelas TI-IVC yang sedang mempelajari dan mendalami matakuliah dasar rekayasa perangkat lunak.
Lebih khusus-Nya lagi manfaat tersebut bagi pihak kelompok 4 yaitu pembuat makalah ini. Dengan proses yang telah dilalui dalam penyusunan makalah ini, penulis dan semua kelompok didalam-Nya mengharapkan akan adanya penambahan wawasan dan pengetahuan khususnya mengenai Konsep Prototype. Seperti bagaiamana sejarah dari Konsep prototyping, bagaimana tahapan-tahapan Konsep, apa saja kekurangan dan kelebihan Konsep dan contoh aplikasi Konsep.

BAB II

PEMBAHASAN


2.1 Konsep Prototyping

     Sebuah prototipe adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan. Konsumen potensial menggunakan prototipe dan menyediakan masukan untuk tim pengembang sebelum pengembangan skal besar dimulai. Melihat dan mempercayai menjadi hal yang diharapkan untuk dicapai dalam prototipe. Dengan menggunakan pendekatan ini, konsumen dan tim pengembang dapat mengklarifikasi kebutuhan dan interpretasi mereka.
     Prototyping perangkat lunak (software prototyping) atau siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping) adalah salah satu Konsep siklus hidup sistem yang didasarkan pada konsep Konsep bekerja (working Konsep). Tujuannya adalah mengembangkan Konsep menjadi sistem final. Artinya sistem akan dikembangkan lebih cepat dari pada Konsep tradisional dan biayanya menjadi lebih rendah. Ada banyak cara untuk memprotoyping, begitu pula dengan penggunaannya. Ciri khas dari metodologi ini adalah pengembang sistem (system developer), klien, dan pengguna dapat melihat dan melakukan eksperimen dengan bagian dari sistem komputer dari sejak awal proses pengembangan.
     Dengan prototype yang terbuka, Konsep sebuah sistem (atau bagiannya) dikembangkan secara cepat dan dipoles dalam diskusi yang berkali-kali dengan klien. Konsep tersebut menunjukkan kepada klien apa yang akan dilakukan oleh sistem, namun tidak didukung oleh rancangan desain struktur yang mendetil. Pada saat perancang dan klien melakukan percobaan dengan berbagai ide pada suatu Konsep dan setuju dengan desain final, rancangan yang sesungguhnya dibuat tepat seperti Konsep dengan kualitas yang lebih bagus.
     Protoyping membantu dalam menemukan kebutuhan di tahap awal pengembangan, terutama jika klien tidak yakin dimana masalah berasal. Selain itu protoyping juga berguna sebagai alat untuk mendesain dan memperbaiki user interface – bagaimana sistem akan terlihat oleh orang-orang yang menggunakannya.
     Salah satu hal terpenting mengenai metodologi ini, cepat atau lambat akan disingkirkan dan hanya digunakan untuk tujuan dokumentasi. Kelemahannya adalah Konsep ini tidak memiliki analisa dan rancangan yang mendalam yang merupakan hal penting bagi sistem yang sudah kokoh, terpercaya dan bisa dikelola. Jika seorang pengembang memutuskan untuk membangun jenis prototipe ini, penting untuk memutuskan kapan dan bagaimana ia akan disingkirkan dan selanjutnya menjamin bahwa hal tersebut telah diselesaikan tepat pada waktunya.

2.2 Tahapan-Tahapan Prototyping dan Kelebihannya

Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut:
1.      Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2.      Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).

3.      Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.

4.      Mengkodekan sistem
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

5.      Menguji sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.

6.      Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

7.      Menggunakan sistem
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

Konsep pengembangan ini (Prototyping Konsep) memiliki beberapa kelebihan, diantaranya :
v  Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
v  Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan
v  Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan system
v  Lebih menghemat waktu dalam pengembangan system
v  Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya
v  Membuat klien mendapat gambaran awal dari prototype
v  Membantu mendapatkan kebutuhan detil lebih baik

2.3 Implementasi Prototyping Konsep

     Konsep prototyping sebagai suatu paradigma baru dalam pengembangan sistem informasi manajemen, tidak hanya sekedar suatu efolusi dari Konsep pengembangan sistem informasi yang sudah ada, tetapi sekaligus merupakan refolusi dalam pengembangan sistem informasi manajemen. Konsep ini dikjatakan refolusi karena merubah proses pengembangan sistem informasi yang lama (SDLC).
     Menurut literatur, yang dimaksud dengan prototipe (prototype) adalah ”Konsep pertama”, yang sering digunakan oleh perusahaan industri yang memproduksi barang secara masa. Tetapi dalam kaitannya dengan sistem informasi definisi kedua dari Webster yang menyebutkan bahwa ”prototype is an individual that exhibits the essential peatures of later type”, yang bila diaplikasikan dalam pengembangan sistem informasi manajemen dapat berarti bahwa Prototipe tersebut adalah sistem informasi yang menggambarkan hal-hal penting dari sistem informasi yang akan datang. Prototipe sistem informasi bukanlah merupakan sesuatu yang lengkap, tetapi sesuatu yang harus dimodifikasi kembali, dikembangkan, ditambahkan atau digabungkan dengan sistem informasi yang lain bila perlu.
     Dalam beberapa hal pengembangan software berbeda dengan produk-produk manufaktur, setiap tahap atau fase pengembangan sistem informasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh proses yang harus dilakukan. Proses ini umumnya hanya untuk satu produk dan karakteristik dari produk tersebut tidak dapat ditentukan secara pasti seperti produk manufaktur, sehingga penggunaan ”Konsep pertama” bagi pengembangan software tidaklah tepat. Istilah prototyping dalam hubungannya dengan pengembangan software sistem informasi manajemen lebih merupakan suatu proses bukan prototipe sebagai suatu produk.
     Sebagai contoh, pembuat mobil dapat mengembangkan sebuah purwarupa yang dapat digunakan dalam lintasan pengujuan khusus dan kemudian ditampilkan dalam showroom. Informasi yang diperoleh dari perlakuan seperti itu dapat digunakan untuk meningkatkan desain sebelum implementasi/produksi dilakukan secara massal.

Karakteristik Konsep prototyping
Ada empat langkah yang menjadi karakteristik Konsep prototyping yaitu :
1.                  Pemilahan Fungsi
Mengacu pada pemilahan fungsi yang harus ditampilkan oleh prototyping. Pemilahan harus selalu dilakukan berdasarkan pada tugas-tugas yang relevan yang sesuai dengan contoh kasus yang akan diperagakan.
2.                  Penyusunan Sistem Informasi
Bertujuan untuk memenuhi permintaan akan tersedianya prototype
3.                  Evaluasi
4.                  Penggunaan Selanjutnya

2.4 Jenis Jenis Prototype

Ada 2 Jenis Prototype :
1)                  Suatu Sistem yang akan menjadi sistem operasional
2)                  Suatu Konsep yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai cetak biru bagi sistem operasional.

Karakteristik Konsep prototyping meliputi langkah-langkah :
1.      Pemilahan fungsi
2.      Penyusunan Sistem Informasi
3.      Evaluasi
4.      Penggunaan Selanjutnya
Jenis-jenis prototyping meliputi
       1.            Feasibility prototyping
       2.            Requirement prototyping
       3.            Desain Prototyping
       4.            Implementation prototyping
Teknik-teknik prototyping meliputi
1.      Perancangan Konsep
2.      Perancangan Dialog
3.      Simulasi


2.5 Sistem yang Bermanfaat dari Prototipe (Systems that benefit from prototyping)

Sejak kebutuhan pada umumnya berhubungan dengan pandangan user terhadap sistem, hanya dengan prototipe tampilan bagi user sudah cukup untuk memeriksa yang dibutuhkan. Menu-menu, bentuk tampilan input, tampilan keluaran, atau laporan yang dicetak, pertanyaan-pertanyaan, pesan-pesan merupakan calon yang ideal untuk prototipe.
Di lain pihak, perhitungan yang rumit, kumpulan update data dan realtime, dan sistem yang bersifat scientific sangat sulit untuk dijadikan Konsep.
Sistem yang paling sesuai untuk prototipe adalah satu dari banyak hal yang bergantung pada sistem input/output dari user. Sistem dengan transaksi on-line dikendalikan melalui menu, layar, formulir,laporan, daftar dan perintah.

2.6 Keuntungan dari prototipe

1.                  Menghasilkan syarat yang lebih baik dari produksi yang dihasilkan oleh Konsep ‘spesifikasi tulisan’.
2.                  User dapat mempertimbangkan sedikit perubahan selama masih bentuk prototipe.
3.                  Memberikan hasil yang lebih akurat dari pada perkiraan sebelumnya, karena fungsi yang diinginkan dan kerumitannya sudah dapat diketahui dengan baik.
4.                  User merasa puas. Pertama, user dapat mengenal melalui komputer. Dengan melakukan prototipe (dengan analisis yang sudah ada), user belajar mengenai komputer dan aplikasi yang akan dibuatkan untuknya. Kedua, user terlibat langsung dari awal dan memotivasi semangat untuk mendukung analisis selama proyek berlangsung.

 2.7 Contoh Aplikasi

Karena Konsep prototype mengharuskan (interaksi kebutuhan) perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan kemudian siap untuk digunakan. Konsep Prototyping ini sangat sesuai diterapkan untuk kondisi yang beresiko tinggi di mana masalah-masalah tidak terstruktur dengan baik, terdapat fluktuasi kebutuhan pemakai yang berubah dari waktu ke waktu atau yang tidak terduga, bila interaksi dengan pemakai menjadi syarat mutlak dan waktu yang tersedia sangat terbatas sehingga butuh penyelesaian yang segera. Konsep ini juga dapat berjalan dengan maksimal pada situasi di mana sistem yang diharapkan adalah yang inovatif dan mutakhir sementara tahap penggunaan sistemnya relatif singkat.
Contoh aplikasi dengan Konsep prototype tersebut adalah sebagai berikut :
1.            Aplikasi E-Banking
2.            Aplikasi GO-JEK
3.            Aplikasi Microsoft (Office, excel, access dan powerpoint)
4.            Aplikasi sistem database untuk pendataan pasiennya
Kenapa aplikasi diatas dapat dikategorikan sebagai aplikasi yang sudah menggunakan Konsep prototype, karena aplikasi diatas telah memenuhi unsur dari Konsep protoype tersebut yaitu seperti perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan dan tentunya unsur interaksi dengan pemakai yang telah menjadi syarat mutlak.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN


3.1 Kesimpulan

          Konsep Prototyping melakukan bentuk antsipatif terhadap kesalahpahaman idea atau spesifikasi kebutuhan user dari percakapan yang dilakukan dari Konsep lain-Nya. Sehingga dari hasil paparan teori diatas jelas bahwa Konsep prototyping memilki kelebihan dalam hal komunikasi antara user dan analis untuk menemukan spesifikasi yang sesuai dan ideal. Konsep prototyping melakukan design secara cepat (quick design) untuk menyelesaikan sebuah perangkat lunak.
Dalam pembuatan sebuah perangkat lunak Konsep ini melibatkan secara lebih aktif kepada user untuk mengutarakan spesifikasi personal-Nya kepada analis. Sehingga analis akan dapat sedikit-Nya memahami dengan betul apa yang menjadi keinginan dari user atau client yang bersangkutan.

3.2 Saran

          Karena Konsep ini merupakan Konsep yang melibatkan user secara lebih aktif lagi dalam mengutarakan idea dan spesifikasi permasalahan-Nya, analis diharapkan harus cermat, teliti dan mampu menangkap apa keinginan user sesungguhnya, sehingga analis dapat melakukan proses pembuatan perangkat lunak meliputi konsep dan design secara baik dan benar. Analis kemudian diharapkan agar dapat membantu user mengutarakan pendapat-Nya secara rapih dan tidak memunculkan kesalahpahaman diantara kedua belah pihak tersebut.
            Konsep ini juga mencirikan Konsep yang tahap design-Nya adalah cepat (quick design) sehingga untuk kedepan-Nya analis harus teliti dan cermat dalam pembuatan sebuah perangkat lunak. Jika tidak maka sebuah perangkat lunak akan memilki kecenderungan untuk ditolak oleh client atau user yang bersangkutan.


DAFTAR PUSTAKA


Iyat Ratna, 2017.  Modul dasar RPL pertemuan 4-7Konsep SDLC:


 Terimakasih SEMOGA Bermanfaat.............
Labels: INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

Thanks for reading Makalah: Pengertian Lengkap KONSEP PROTOTYPING - Interaksi Manusia & Komputer. Please share...!

0 Comment for "Makalah: Pengertian Lengkap KONSEP PROTOTYPING - Interaksi Manusia & Komputer"

Back To Top