Contoh-contoh Pemahaman Matematika
A. Pemahaman Konsep
Agar lebih memahami
penjelasan pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika, dibawah ini akan di
contoh soal pemahaman konsep berdasarkan indikatornya.
1.
Menyatakan
ulang sebuah konsep
Contoh soalnya adalah siswa mampu mendefinisikan ulang perkalian dua.
2 x 1 = 2
2 x 2 = 2 + 2 = 4
2 x 3 = 2 + 2 + 2 = 6
…….dst
Mendefinisikan
perkalian disini maksudnya siswa setelah belajar perkalian ia mampu menyatakan
ulang perkalian dua tersebut.
2.
Mengklasifikasi
objek sesuai dengan konsepnya.
Maksudnya siswa mampu
mengkelompokkan sifat-sifat tertentu suatu objek menurut jenisnya dan
sifat-sifat.
Dalam menyelesaikan Sistem persamaan
Linier dimana siswa dapat mengelompokkan
suatu objek dari soal sesuai dengan sifat-sifatnya, sehingga siswa dapat
menyelesaikan sistem persamaan linier tersebut menggunakan berbagai metode.
Seperti metode grafik, eleminasi, substitusi dan gabungan antara eliminasi
& substitusi.
Contoh :
Ibu membeli duah buah
potong kain untuk pakaian yang berwarnah hijau dan kuning. Dari kedua potongan
kain tersebut masing-masing berukuran 12 meter yang berwarna hijau dan 24 meter
berwarna kuning. Tentukan :
a)
Banyak
stel pakaian yang dibuat, jika untuk seorang laki-laki saja membutuhkan 3 meter kain hijau dan 4
meter kain kuning.
b)
Banyak
stel pakaian yang dapat dibuat, jika untuk seorang perempuan saja membutuhkan 4
meter kain hijau dan 6 meter kain kuning.
Untuk menyelesaikan soal seperti ini
siswa harus mampu mengelompokkan menurut jenis dan sifat-sifatnya.
Penyelesaian :
Dik :
|
Hijau (m)
|
Kuning (m)
|
Laki –laki (x)
|
3
|
4
|
Perempuan (y)
|
4
|
6
|
Total kain
|
12
|
24
|
Disini telah terjadi
pengelompokkan dan akhirnya siswa mampu membentuk model matematika : 3x + 4y =
12 dan 4x + 6y= 24.
Sehingga siswa dapat
menyelesaikan system persamaan linier tersebut menggunakan salah satu metode
yang disebutkan diatas.
3.
Kemampuan
mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsepa
Maksudnya siswa mampu menganalisa
suatu soal mana syarat perlu dan mana syarat cukup yang terkait dalam suatu
konsep materi.
Contoh:
Siswa dapat memahami suatu materi
dengan melihat syarat-syarat yang harus diperlukan/mutlak dan yang tidak
diperlukan harus dihilangkan pada Persamaan kuadrat yang akar-akar Real, kembar
dan imajenir hanya menggunakan Diskriminan tanpa harus mencari nilai akar-akar
Persamaan kuadrat tersebut.
ax2 + bx + c = 0
Dengan Diskriminan (D)
D = b2 – 4ac, Jika :
D > 0 :
akar-akar Persamaan Kuadratnya beda dan real.
D = 0 :
akar-akar Persamaan Kuadratnya kembar/sama
D < 0 : akar-akarnya imajenir
Biasanya siswa
langsung mencari akar-akar persamaan kuadratnya menggunakan pemfaktoran melengkapkan
kuadrat sempurna / menggunakan rumus.
Contoh :
Tentukan jenis akar
Persamaan Kuadrat x2 + x - 6 = 0
Jawab :
D = b2 –
4ac
D = 1 – 4.1.(-6) = 1 +
25 = 26.
Karena D > 0, maka jenis akar real dan
berbeda.
Pada saat tertentu
biasanya siswa langsung menggunakan pemfaktoran/melengkapi kuadrat
sempurna/rumus untuk menentukan jenis akar persamaan kuadrat. Kemudian siswa baru menyimpulkan bahwa jenis
akar persamaan kuadratnya.
4.
Memberikan
contoh dan bukan contoh dari suatu konsep
Maksudnya siswa dapat membedakan
mana contoh yang benar dari suatu materi dan contoh yang tidak benar
dari suatu konsep materi yang telah dipelajari.
Pada pokok bahasan logika, siswa
mampu membedakan suatu kalimat yang termasuk pernyataan dan bukan pernyataan
Contoh :
a.
Semua
mahkluk hidup memerlukan oksigen untuk bernapas.
b.
Ular
digolongkan sebagai hewan mamalia.
Jawaban:
Kedua kalimat diatas sebagai
pernyataan, karena suatu kalimat digolongkan suatu pernyataan jika kalimat
tersebut bisa kita jawab benar atau salah. Jika benar maka pernyataan tersebut
pernyataan yang benar, dan sebaliknya jika salah maka pernyataan tersebut
pernyataan yang salah. Jadi kalimat a pernyataan yang bernilai benar dan
kalimat b pernyataan yang bernilai salah.
5.
Menyajikan
konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis
Maksudnya siswa mampu
merepresentasikan soal dalam berbagai bentuk representasi matematis, seperti
dalam grafik, tabel, dan piktogram sehingga orang lain mampu memahami maksud
dari soal tersebut.
Contoh
Dalam suatu kelurahan
A diperoleh data pekerjaan warganya, antara lain Pedagang sebanyak 5 orang,
wiraswasta sebanyak 10 orang, Pegawai Negeri Sipil sebanyak 42 orang dan Polri/TNI sebanyak 8 orang.
Dari data tersebut dapat
direpresentasikan dalam bentuk diagram/grafik :
a.
Diagram
batang
b.
Diagram
Garis
c.
Diagram
Lingkaran
d.
Tabel
e.
Piktogram
Data diatas direpresentasikan salah
satunya dalam :
Bentuk
Tabel :
Tabel Pekerjaan
Penduduk di Kelurahan A
No
|
Pekerjaan
|
Frekuensi
(orang)
|
1
|
Pedagang
|
5
|
2
|
Wiraswasta
|
10
|
3
|
PNS
|
42
|
4
|
TNI/Polri
|
8
|
Total
Penduduk
|
65
|
B. Penalaran
Karakteristik soal
matematika yang tergabung dalam kemampuan penalaran matematika adalah sebagai
berikut:
1.
Soal
yang meminta siswa untuk melakukan manipulasi matematika.
Memanipulasi adalah mengatur (mengerjakan) dengan cara yang pandai
sehingga tercapai tujuan yang dikehendaki. Karakteristik soal ini memungkinkan
siswa melakukan apapun yang menurut siswa perlu yang dapat membantunya
mengingat kembali konsep yang telah dimengerti.
Contoh:
Siswa diberi PLSV: n + 5 > −4,
maka siswa mampu memanipulasi variabel n untuk menunjukkan pernyataan yang
benar dan pernyataan yang salah.
2.
Soal
yang mengharuskan siswa menarik kesimpulan dari suatu pernyataan.
Karakteristik soal jenis ini adalah menekankan pada kejelian siswa dalam
menentukan kebenaran dari suatu pernyataan yang diberikan.
Contoh:
Siswa
diberi pernyataan: “Tepat dua tahun yang lalu umur Amir dua kali umur Dewi.
Sekarang umur Amir 8 tahun. Orang tua Dewi mempunyai kebiasaan menimbang berat
badan semua anak anaknya yang masih balita ke Posyandu. Apakah sekarang Dewi
masih ditimbang berat badannya di Posyandu?” Siswa mampu menjawab pertanyaan
dengan cara mencari umur Dewi sekarang dan membuat kesimpulan terkait dengan
kebiasaan orang tua Dewi.
3.
Soal
yang mengharuskan siswa memberikan alasan atau bukti terhadap satu atau
beberapa solusi.
Karakteristik soal ini setidaknya dapat menggugah siswa untuk
menyelesaikan permasalahan dengan model yang dikembangkan siswa sendiri.
Contoh :
Diketahui barisan 5, -2, -9, -16,...,
Tentukan Rumus suku ke-n, suku
ke-25.
4.
Soal
yang memungkinkan siswa untuk memeriksa kesahihan argumen.
Karakteristik dari soal ini biasanya dimulai dengan menyebutkan jawaban
suatu masalah atau pernyataan yang sengaja dibuat salah. Tujuannya hanyalah
memancing ketelitian siswa dalam mengecek kesahihan suatu argumen.
Contoh :
Siswa mampu menyelidiki
benar-tidaknya argumen. Contoh argumen: ‘Besar suatu sudut lancip sama dengan
selisih dari pelurusnya
dengan dua kali penyikunya.
C. Koneksi Matematika (Komunikasi)
1.
Dalam
larutan NaOH, [OH-] ialah 2,9 x 10-4M. Hitunglah pH larutan ini.
Penyelesaian:
pOH = -
log [OH-]
= - log (2,9 x 10-4)
= 3,54
pH + pOH =
14,00
= 14,00 – pOH
= 14,00 – 3,54
= 10,46.
2.
Ani
menabung di Bank tanpa bunga sebesar Rp. 400.000, -. Untuk bulan - bulan berikutnya ia menambah tabungannya sebesar
Rp. 50.000,- / bulan. Tentukan Jumlah tabungan Ani setelah 2 tahun!
Penyelesaian:
𝑢𝑛 =
a+(n-1)b
𝑢24 = a+23b
= 400.000 + 23(50.000)
= 400.000 + 1.150.000
= 1.550.000
Jadi jumlah tabungan setelah 2 tahun
atau 24 bulan adalah 1.550.000
D. Pemecahan Masalah dalam Matematika
Soal-soal pemecahan
masalah dengan mempertimbangkan beberapa karakteristik soal-soal pemecahan
masalah berikut.
1.
Memiliki
lebih dari satu cara penyelesaian.
Misalnya:
Ahmad memiliki uang Rp 50.000,- Dia menggunakan uang tersebut untuk membayar
tiket menonton pertandingan bola sebesar Rp 30.000,- dan membeli minuman ringan
sebesar Rp 7.000,-. Berapa sisa uang yang dimilikinya sekarang?
2.
Memiliki
lebih dari satu jawaban.
Misalnya
: Selisih kuadrat dua buah bilangan bulat adalah 48. Tentukan bilangan-bilangan
tersebut!
3.
Melibatkan
logika, penalaran, dan uji coba.
Misalnya:
Tiga orang anak menebak banyaknya permen yang terdapat dalam plastik. Mereka
menebak 20, 23, dan 21. Anak pertama tebakannya keliru 1 angka, anak kedua
keliru 3 angka, dan anak ketiga jawabannya tepat. Berapa banyak permen
tersebut?
4.
Sesuai
dengan situasi nyata dan minat siswa.
Misalnya: Beberapa siswa berlatih futsal setiap hari
Sabtu. Jika hari ini adalah Ahad 16 Oktober 2011, pada tanggal berapa mereka
akan berlatih kembali.
E. Presentasi Matematika
1. Masalah:
Hana sedang sakit flu berat dan
setelah Hana pergi berobat ke Dokter, Hana diberi obat oleh dokter dua macam,
yaitu antibiotic dan paracetamol, dengan aturan untuk antibiotik 3×1 sehari dan
paracetamol 3×2 sehari. Berapa banyak obat yang diminum Hana dalam 3 hari?
Alternatif Penyelesaian:
Berdasarkan Masalah 3,
diketahui bahwa untuk obat antibiotik banyak obat yang diminum Hana dalam
sehari yakni pagi, siang, dan malam satu tablet, maka obat yang diminum Hana
adalah: 3 × 1 berarti: 1 tablet diminum pagi hari, 1 tablet tablet diminum
siang hari, dan 1 tablet diminum malam hari. Maka banyak obat antibiotik yang
dimakan Hana dalam sehari adalah 3 tablet. Sehingga untuk 3 hari kedepan, Hana
meminum obat antibiotic sebanyak: 3 × 3 = 9 tablet.
Untuk obat paracetamol
banyak obat yang diminum Hana dalam sehari yakni pagi, siang, dan malam dua
tablet, maka obat yang diminum Hana adalah 3 × 2 berarti: 2 tablet diminum pagi
hari, 2 tablet tablet diminum siang hari, dan 2 tablet diminum malam hari. Maka
Banyak obat paracetamol yang diminum Hana dalam sehari adalah 6 tablet. Sehingga
untuk 3 hari ke depan, Hana meminum obat paracetamol sebanyak: 6×3 = 18 tablet.
Jadi, banyak obat yang diminum Hana
selama tiga hari adalah 6 + 18 = 25 tablet.
2. Masalah:
Berdasarkan suatu
survey oleh lembaga penelitian, diketahui bahwa populasi hewan A berkurang
menjadi setengahnya setiap 10 tahun. Dapat diperkirakan pada tahun 2050
populasinya tinggal 1 juta ekor. Tentukan jumlah populasi hewan setiap 10 tahun
sekali dari tahun 2000 sampai tahun 2050!
Alternatif Penyelesaian:
Diketahui: Jumlah populasi hewan A
tahun 2050 adalah 1 juta
Jumlah populasi hewan
A berkurang setegahnya setiap 10 tahun.
Ditanya: Jumlah populasi hewan setiap 10 tahun
dari tahun 2000 sampai tahun 2050..?
Penyelesaian :
Misalkan a adalah jumlah populasi hewan pada tahun 2000.
Maka dapat ditulis menjadi
Tahun 2000 jumlah populasi adalah a
Tahun 2010 jumlah populasi berkurang
setengah dari populasi tahun 2000
Tahun 2020 jumlah populasi berkurang
setegah dari populasi tahun 2010
Tahun 2030 jumlah populasi berkurang
setengahnya dari populasi tahun 2020
Tahun 2040 jumlah populasi berkurang
setegahnya dari populasi tahun 2030
Tahun 2050 jumlah populasi berkurang
lagi setengahnya dari populasi tahun 2040
Berdasarkan data tersebut dapat
ditentukan jumlah populasi hewan A setiap 10 tahun adalah :
Tahun
|
Pola Perkalian
|
Jumlah Populasi Hewan (Juta)
|
2000
|
2x2x2x2x2x1
|
32
|
2010
|
2x2x2x2x1
|
16
|
2020
|
2x2x2x1
|
8
|
2030
|
2x2x1
|
4
|
2040
|
2x1
|
2
|
2050
|
1
|
1
|
Terimakasih telah membaca semoga bermanfaat, dan tolong tinggalkan komentar.........
0 Comment for "Contoh lengkap: Pemahaman Konsep, Penalaran, Koneksi, Pemecahan Masalah, dan Presentasi Matematika"