RUANG LINGKUP EYD
8 APRIL 2017
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAHASA INDONESIA WITH EYD |
RUANG LINGKUP EYD
1. PEMAKAIAN HURUF
2. PENULISAN HURUF
3. PENULISAN KATA
4. PENULISAN UNSUR SERAPAN
5. PEMAKAIAN TANDA BACA
1. PEMAKAIAN HURUF
A. Huruf Abjad
Huruf abjad yaitu huruf yang biasa digunakan untuk dasar membaca dan menulis yang diawali dengan huruf A dan diakhiri dengan huruf Z.
Contoh: A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M,N,O,P,Q,R,S,T,U,V,W,X,Y,dan Z.
Contoh dalam kalimat(pemakaian huruf abjad A)
Aula STKIP Muhammadiyah Pringsewu sedang dalam perbaikan.
B. Huruf Vokal
Huruf vokal adalah huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa indonesia terdiri atas huruf A, E, I, O, dan U. Bunyi huruf vocal dinhasilkan oleh pita suara terbuka lebar yang keluar melalui rongga mulut tanpa mendapat hambatan. Lambang huruf vocal ada lima, namun dalam pengucapan terdapat enam yaitu penambahan huruf “e” pepet. Contoh kata teras,seri,kecap.
Contoh: Murid-murid SD Muhammadiyah bermain di teras sekolah.
Kami menonton film seri di bioskop Central Plaza.
Kecap Bangau adalah kecap favorit para ibu rumah tangga.
C. Huruf Konsonan
Huruf konsonan adalah huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa indonesia terdiri atas huruf B, C, D, F, G, H, J, K, L, M, N, P, Q, R, S, T, V, W, X, Y, dan Z. Bunyi huruf konsonan di hasilkan oleh pita suara yang terbuka sedikit dengan mendapat hambatan di tempat alat artikulasi.
Contoh: Bahasa merupakan alat komunikasi kita sehari-hari.
D. Huruf Diftong
Di dalam bahasa indonesia terdapat ditong yang dilambangkan dengan AI, AU, dan OI. Bunyi diftong atau vocal rangkap di hasilkan melalui posisi lidah ketika memproduksi bunyi pada bagian awal dan bagian akhirnya tidak sama.
Contoh:
Huruf diftong : Ai, contohnya: Ain, syaitan, dan pandai.
Huruf diftong Au, contohnya : Aula, saudara, harimau
Huruf diftong Oi, contohnya : Boikot, amboi
Contoh: Para demontsran memboikot jalan sekitar bundaran Hotel Indonesia.
E. Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam bahasa indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan,yaituKH, NG, NY, dan SY.
Contoh:
Gabungan huruf konsonan: KH, contohnya: Khusus, akhir, tarikh.
Akhir Bulan Oktober ini sudah terjadi bencana alam yang merenggut korban
jiwa yakni bencana Merapi dan Tsunami di Kepulauan Mentawi.
Gabungan huruf konsonan: NG, contohnya: Ngiu, bangun,senang
Para korban bencana Tsunami Mentawai terlihat senang ketika Presiden SBY meninjau langsung tempat terjadinya bencana di Mentawai.
Gabungan huruf konsonann: NY, contohnya: Nyata, hanyut.
Gabungan huruf konsonan: SY, contohnya: Syarat, isyarat.
F. Pemenggalan Kata
1. Pemengalan kata pada kata dasar
- Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan, pemengalan itu dilakukan diantara kedua huruf vokal itu. Contoh: ma-in, sa-at, bu-ahJika di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan, diantara huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf vokal. Contoh: Ba-pak, ba-rang, su-lit, lawan, de-ngan, ke-nyang, mu-ta-khirJika ditengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan ,pemenggalan di lakukan di antara kedua huruf konsonan itu. Gabungan huruf konsonan tidak dapat diceraikan. Contoh: Man-di, som-bong, swas-ta, cap-lok, ap-ril.Jika di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih,pemenggalan di lakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan kedua. Contoh: In-stru-men, ul-tra, in-fra, bang-krut.
Imbuhan ( awalan, sisipan, akhiran ) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Bergeletar, dikelola, penetapan.
Perusahaan itu dikelolo olrh seorang pemimpin yang sangat andal.
Jika bentuk dasar berupa gabungan kata,awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikutinya.
Bertepuk tangan, garis bawahi.
Para peserta seminar bertepuk tangan setelah mendengarkan
Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus,unsurgabungan kata itu di tulis serangkai.
Menggarisbawahi ,menyebarluaskan.
Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai kombinasi, gabungan kata ditulis serangkai.
Adipati, antarkota, pramuniaga, swadaya.
Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah.
Duta besar, kambing hitam, rumah sakit umum.
Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan.
Alat pandang-dengar, anak-istri saya, orang-tua muda.
Gabungan kata berikut ditulis serangkai
Bagaimana, barangkali, bilamana
Partikel -lah, -kah, dan ditulis serangkaian dengan kata yang mendahuluinya.
Bacalah buku itu baik-baik
Apakah yang tersirat dalam surat itu
Partikel Pun, ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya
Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus
Partikel per, yang berarti “mulai, demi , dan tiap.” ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahuluinya
Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 april
Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik
Contoh:
A.S. Kramawijaya
Suman Hs.
Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan dan organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf capital dan tidak diikuti dengan tanda titik
Contoh:
DPR Dewan Perwkilan Rakyat
PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia
Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau kebih diikuti satu tanda titik
Contoh:
dll. dan lain-lain
dsb. dan sebagainya
Lambang kimia, singkatan, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik
Contoh:
Cu kuprun
Cm senti meter
akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf capital
contoh:
ABRI Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
LAN Lembaga Administrasi Negara
akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret ditulis dengan huruf awal huruf kapital
contoh:
Akabri Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Kowani Kongres Wanita Indonesia
akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Contoh:
pemilu pemilihan umum
tilang bukti pelanggaran
Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Misalnya: Nenekku tinggal di Jawa Tengah.
Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,ihtisar atau daftar. Misalnya:
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam,menit,dan detik yang menunjukan waktu. Misalnya: Tsunami di Mentawai terjadi pada hari Senin tanggal 25 Oktober 2010 pukul 22.10 WIB.
Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka,jam,menit dan detik yang menunjukan jangka waktu. Misalnya:
Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka. Misalnya:
Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya. Misalnya:
Tanada titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatan yang tidak menunjukan jumlah. Misalnya:
Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan,ilustrasi,tabel, dan sebagainya. Misalnya:
Tanda titik tidak dipakai di belakang nama pengirim dan tanggal surat,serta nama dan alamat penerima surat. Misalnya:
Pringsewu (tanpa titik)
2 November 2010 (tanp a titik)
Dipakai di antara unsure-unsur dalam suatu perincian. Misalnya:
Dipakai untuk memisahkan suatu kalimat setara dengan kalimat setara berikutnya yang didahului dengan kata hubung seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan. Misanya:
Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dengan induk kalimat jika anak itu mendahulai induk kalimatnya. Misalnya:- Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dengan induk kalimat jika anak kalimat mengiringi induk kalimat. Misalnya:
- Dia tidak akan pergi kalau hari hujan.
Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari dari bagian laindalam kalimat. Misalnya:
dipakai diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya. Misalnya:
Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Misalnya:
Dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, dari kata lain yang terdapat dalam kalimat. Misalnya:
Dipakai diantara nama dan alamat,bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal, serta nama tempat dan wilayah yang ditulis berurutan. Misalnya: Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Ketua Jurusan Bahasa dan Seni, STKIP Muhammadiyah, Jalan Makam, Pringsewu.
Dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Misalnya:
Dipakai diantara bagian-bagian dalam catatan kaki. Misalnya:
Dipakai di muka anka persepuluhan atau diantara rupiahyang dinyatakan dengan angka. Misalnya:
Dipakai untuk menghindari salah salah bacadi belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Misalnya:
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsungdari bagian lain yang mengiringinya jika petikan itu berakhir dengan tanda tanya atau seru. Misalnya:
Dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Misalnya:
Dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan yang setara di dalam kalimat majemuk. Misalnya:
Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti pemberian.
Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Hari :
Tempat :
Waktu :
Dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan. Misalnya:
Dipakai di antara jilid atau nomor dan halaman, diantara bab dan ayat dalam kitab suci,diantara judul dan anak judul suatu karangan,serta nama kota dan penerbit buku. Misalnya:
Tanda hubung menyambung unsure-unsur kata ulang.
Tanda hubung boleh digunakan untuk memperjelas hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan dan penghilang bagian kelompok kata. Misalnya: Sesama teman harus memiliki rasa kesetiakawanan-sosial.
Dipakai untuk merangkaikan se dengan kata berikutnya, ke dengan angka, angka dengan an. Misalnya:
Untuk merangkaikan unsure bahasa Indonesia dengan unsure bahasa asing.Misalnya:
Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris, Misalnya:
Ra yang baru.
Menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau akhiran dengan bagian katadi depannya pada pergantian baris. Misalnya:
an yang canggih.
Menyambung huruf kata yang di eja satu-satu dan bagian-bagian tanggal. Misalnya: p-a-n-i-t-i-a
Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang member penjelasan di luar bangun kalimat. Misalnya:
Dipakai diantara dua bilangan,tanggal atau tempat dengan arti’ sampai ke’ atau ‘sama dengan’. Misalnya:
Dipakai dalam kalimat terputus-putus. Misalnya:
Menunjukan ahwa dalam suatu kalimatada bagian yang di hilangkan. Misalnya: Sebab-sebab kemerosotan… akan diteliti lebih lanjut.
Dipakai pada akhir kalimat tanya.
Kapan kamu akan pulang?
Dipakai di dalam tanda kurunguntuk menyatakan bagian kalimatyang kurang dapat dibuktikan kebenaranya.
Uangnya sebanyak 20 juta rupiah(?) hilang.
Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Bagian perencanaan sudah selesai menyusun DIK ( Daftar Isian Kegiatan) kantor itu.
Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan
2. Imbuhan akhiran dan imbuhan awalan,termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk sertapartikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya,dapat di penggal pada pergantian baris.
Contoh: Makan-an, me-ra-sa-kan, mem-bantu, pergi-lah.
3. Jika suatu kata terdiri lebih dari satu unsur dan salah satu unsur dapat bergabung dengan unsur lain pemenggalan dapat di lakukan (1). Di antara unsur-unsur itu (2).pada unsur gabungan itu sesuai dengan kaidah 1a, 1b,1c, dan 1d di atas.
Contoh: Bio-grafi, bi-o-gra-fi, foto-grafi, fo-to-gra-fi.
Di samping itu pemakaian huruf dapat di lakukan pad pemakaian hruf kapital atau huruf besar, dan pemakaian huruf miring.
2. PENULISAN KATA
a. Kata Dasar
Kata dasar yaitu kata yang di tulis sebagai satu kesatuan.
Contoh: Baju itu sangat mahal.
b. Kata Turunan
- Contoh:
- Contoh:
- Contoh:
- Contoh:
c. Bentuk Ulang
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.
Contoh:
Anak-anak, buku-buku,gerak-gerik
d. Gabungan Kata
- Contoh:
- Contoh:
- Contoh:
e. Kata Ganti Ku, Kau, Mu, dan -Nya
Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh:
Apa yang kumiliki boleh kauambil.
Uangku, uangmu, dan uangnya disimpan di Bank Lampung.
f. Kata Depan Di, Ke, dan Dari
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.
Contoh:
Kain itu terletak di dalam lemari
Ia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan
Ia datang dari Surabaya kemarin
j. Kata Si dan Sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya
Contoh:
Harimau itu marah sekali kepada Sang kancil
Surat itu dikirimkan kembali kepada Si pengirim
k. Partikel
- Contoh:
- Contoh:
- Contoh:
i. Singkatan dan Akronim
1. Singkatan yaitu bentuk yang dipendekan yang terdiri atas satu huruf atau lebih
2. akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata, atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yag diperlakukan sebagai kata
3. PEMAKAIAN TANDA BACA
Dalam pemakaian tanda baca mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Tanda titik (.)
- I. PENDAHULUAN
- Aku menunggu di stasiun kereta api selama 1.45.26 jam.
- Waridah, Ernawati.2008.EYD Seputar Kebahasa-Indonesiaan.Bandung:KawanPustaka.
- Desa ini berpenduduk 25.300 orang.
- Kakakku lahir pada tahun 1987 di Pringsewu.
- Acara Kunjungan Presiden SBY
- Jalan Ahmad Yani 64
b. Tanda koma (,)
- Adik membeli tas,buku, pensil, dan penghapus untuk keperluan sekolah.
- Saya ingin pergi, tetapi dia tidak kunjung datang.
- Kalau hari hujan, dia tidak akan pergi.
- Kendaraan di jalan semakin padat. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.
- Kata Ayah,”Nenek akan datang.”
- Ibu Dra. Lisdwiana Kurniati, M.P.d. adalah dosen Mata Kuliah Penyuluhan Bahasa Indonesia.
- Semua Mahasiswa STKIP Muhammadiyah, baik laki-laki maupun perempuan, harus mematuhi peraturan kampus.
- Aduh, Kartu Peserta Ujianku tertinggal di rumah!
- Alisjahbana, Sutan Takdir.1949. Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia.Djakarta:PT Pustaka Rakyat.
- W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang(Yogyakarta; UP Indonesia, 19670,hlm.4.
- Kedalaman sungai itu hanya 12,5 m.
- Atas bantuan Fara, Intan mengucapkan terima kasih.
- Ke mana Saudara akan pergi?” Tanya Anto.
c. Tanda titik koma (;)
- Malam semakin larut;tugas kuliah belum selesai juga.
- Saya mengerjakan tugas kuliah; kakak asyik menonton televisi.
d. Tanda titik dua (: )
- Ibu memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja,dan lemari.
- Misalnya: Acara akan di laksanakan pada:
- Amir : “ Baik, Bu,” (mengangkat kompor dan masuk)
- Guru agama Islam membacakan surat Al Imron:156.
e. Tanda hubung (-)
- Misalnya: Ani memakai baju kemerah-merahan.
- Pada tanggal 17 Agustus se-Indonesia merayakan kemerdekaan.
- Taufik Hidayat unggul dalam pertandingan bulu tangkis setelah men-smash lawannya.
- Di sampina cara-cara lama itu ada juga ca-
- Senjata ini merupakan alat pertahan-
f. Tanda pisah (– )
- Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
- Pertandingan sepak bola itu berlangsung dari tanggal 2—8 November 2010.
g. Tanda ellipsis (…)
- Kalau begitu… ya,kita harus semangat.
h. Tanda Tanya (?)
i. Tanda seru (!)
Dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan.
Alangkah seramnnya peristiwa itu!
j. Tanda kurung ( (…) )
k. Tanda kurung siku ( […] )
l. Tanda petik (”…”)
m. Tanda petik tunggal (‘…’)
n. Tanda garis miring ( / )
o. Tanda penyingkat atau apostrop ( )
p. Angka dan Lambang Bilangan
Angka lambang bilangan yaitu angka yang dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor.
Misalnya:
Angka : 0, 1, 2, 3, 4, 5 dsb.
Angka romawi : I, II, III, IV, V dsb.
Labels:
BAHASA INDONESIA
Thanks for reading BAHASA INDONESIA (ruang lingkup EYD). Please share...!
0 Comment for "BAHASA INDONESIA (ruang lingkup EYD)"